TARI
KECAK
Tari Kecak merupakan tarian yang sudah
terkenal di Bali, Tarian ini biasanya dipentaskan di Pura Luhur Uluwatu, di Desa Batubulan, serta di Jalan
Hanoman(di daerah Ubud). Tari ini biasanya dimainkan oleh sejumlah penari(umumnya pria), antara 50 sampai 150 orang dengan durasi antara 45-60 menit. Tari Kecak biasanya mngkomposisikan instrumn vokal para penarinya dengan bunyi cak, cak, cak sambil mengangat kedua lengan untuk mengiringi cerita epik Ramayanan yang menjadi cerita utama dalam tarian ini.
Penggalan epik Ramayana yang menjadi sumber cerita adalah kisah penculikan Dewi Sinta(istri sang Rama) oleh Raja Rahwana dari negeri Alengka. Dalam tarian ini digambarkn bagaimana Rama berjuang membebaskan kekasihnya, Dewi Sinta, yang diculik dan dibawa kabur oleh Hanoman(si Kera Putih) dan Sugriwa. Selain mementaskan cerita tentang Ramayanan, Tari Kecak juga menampilakn Tari Sanghyang dedari dan Tari Sanghyang Jaran sebagai penutup pertunjuakan.
Keunikan dari Tari Kecak ini adalah, tarian tidak mengandalkan istrumen alat musik untuk mengiringi tarian, melainkan paduan suara para penarinya. Irama bunyi cak, cak, cak ditata sedemikian rupa, sehingga akan menghasilkan paduan sura yang indah dan khas. Para penari yang membunyikan suara cak, cak, cak tersebut biasanya bertelanjang dada dan hanya mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur yang melingkai pingang mereka. Sementara para tokoh Rama, Sinta, Rahwana, Hanoman, maupun Sugriwa menggunakan pakaian seperti umumnya pada pertunjukan Ketoprak.
Bila cerita Ramayana dalam tarian ini selesai dopentaskan, pertunjukan akan diteruskan dengan Tarian Sanghyang Dedari dan Sanghyang Jaran yang para penarinya dipercaya kemasukan roh halus, sehingga mempunyai kekebalan ketika menari di atas api.
Tari Sanghyang Dedari merupakan tarian untuk mengusir roh-roh jahat yang dipentaskan oleh dua gadis yang masih perawan. Sementara Sanghyang Jaran merupakan tarian yang dibawakan oleh lelaki kesurupan yang berjingkrak-jingkrak seperti tingkah laku seekor kuda, dan para penari menari di atas api.
0 komentar:
Posting Komentar